Pimpin Rakor, Kepala Kantor Jawab Keresahan Masyarakat Terkait Biaya Haji Tahun Ini
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, H. Shobirin, hadir pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pada hari Jum’at (27/01/2023).
Turut hadir Kasubbag TU (H. Abdul Syakur), Kasi PHU (H. Hasbialloh), para Kepala Seksi dan Penyelenggara, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri, Ketua Pokjawas PAI dan Madrasah, Ketua Pokjaluh serta Ketua KBIHU di Kota Bekasi.
Rakor ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan informasi Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1444 H/2023 M, terutama terkait biaya haji yang sedang menjadi perbincangan masyarakat luas usai Menteri Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas, mengusulkan besaran BIPIH/ONH yang dinilai naik cukup signifikan.
“Apa yang akan kami sosialisasikan hari ini sangat penting untuk dipahami, sebab dengan memiliki pengetahuan yang benar terkait Biaya Perjalanan Ibadah Haji ini kita bisa membantu masyarakat untuk tetap tenang dan lapang hatinya,” ujar Shobirin.
Dalam kesempatan itu, Ia menjelaskan secara sistematis alasan rasional naiknya BIPIH yang diusulkan Kementerian Agama tahun ini.
“Pertama, secara umum hukum ekonomi memang seluruh biaya suatu produk baik barang maupun jasa, selalu meningkat,” jelasnya.
Alasan kedua adalah keberlanjutan dana manfaat haji yang masih harus bisa dirasakan oleh seluruh calon jemaah bertahun-tahun ke depan.
“Tahun lalu komposisi BPIH dibiayai oleh 70 persen dana manfaat. Kalau kita tidak berani menaikan BIPIH hari ini, ada kekhawatiran kelak dana manfaat akan habis, sebagaimana yang dibahas oleh Menteri Agama dan Komisi VIII DPR RI,” lanjutnya.
Berikutnya jika dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu Malaysia, yang juga menetapkan biaya penyelenggaraan ibadah haji hampir seratus juta rupiah.
“Sehingga jangan sampai ada istilah Kementerian Agama di Indonesia membesar-besarkan biaya haji,” ingatnya.
Terakhir, ia mengimbau kepada seluruh peserta rakor, khususnya para Ketua KBIHU yang memiliki hubungan terdekat dengan calon jemaah haji, untuk turut menjelaskan hal ini baik melalui pendekatan logika maupun pendekatan qolbu.
“Kita juga perlu ingatkan kembali jemaah kita bahwa haji adalah panggilan Allah. Manistaṭā’a ilaihi sabīlā, kalau Allah sudah memanggil kita, tidak ada satu kekuatan pun yang bisa menghalanginya. Bagaimanapun Allah pasti akan kasih solusi,” jelasnya.
Kontributor: Herrisa AW
Foto-foto di bawah dapat diunduh dengan cara tekan lama pada foto kemudian klik simpan/download. Apabila ada kesulitan silakan hubungi Herrisa (HUMAS Kemenag Kota Bekasi).
Terima kasih.



















